Selasa, 19 Mei 2009

Wasiat


Dik, jika nanti aku mati
Bukalah tiap lembar sajak untuk ingat pada kakakmu ini
Tak banyak memang yang dapat mengerti
Sebab sejak awal ia adalah seorang penyimpan rahasia abadi

Dik, jika nanti aku mati
Bunga-bunga mungkin tak banyak berganti
Sebab memang jarang kutengok mereka
Rumput di depan rumahpun begitu
Sebab mungkin pernah kuinjak mereka dengan angkuh
Pun dengan tiap makhlukNya yang jarang kusentuh

Dik, jika nanti aku mati
Sajak-sajak itu rupanya telah bercerita tentang diri
Belajarlah dari tiap untai kata yang cipta siluet-siluet kakakmu.
Sebab tanpa mereka mungkin telah lama nafasku tersengal
Dan hanya dapat memandang bulan sebagai malam
Dan mentari adalah siangnya.
(23 Ramadhan 1429)

1 komentar:

  1. nda menger...cuma mengerti bagian...
    "dik jika nanti aku mati"

    BalasHapus

Syukran atas komentarnya...