sejak semalam, waktu terlelap itu
ingatkah kau tentang kisah saat ia membersamai para karibnya
lalu berucap dengan mata dan hati yang gerimis
tentang kaum yang tak pernah berjumpa dengannya
namun mencintainya seperti mereka yang berada di dekatnya
lalu ia katakan;
ia rindu
dialah yang mencintaimu bahkan sebelum kau lahir
pagi ini, bagaimana pula cara kami membalasnya, wahai Nabi?
dalam cahaya kami yang remang, mungkin hanya sekuntum
bolehkah di hari nanti kami berdiri di barisanmu?
sementara air mata telah gersang; kemarau
sementara hati selalunya lalai; kembara
kau al amin, sebab mereka mengenalmu
kami terpercayakan dengan tugas berat itu, sebab mereka tidak mengenal diri ini
maka jika baik sangka itu telah hilang
dan wajah mereka telah masam
saat caci tidak lebih buruk dari kenyataan
dan terlampau sering seharusnya terlemparkan pasir ke wajahnya
ah, andai mereka tahu siapa kami sebenarnya!
(Membuka Juni 2011)
gambar:devianart.com