---sudah lama sebenarnya jemari ingin menari
Namun rupanya baru kali ini ia dapat berpesta dengan kalahnya diri, ya, ia telah kembali
Tak peduli kusamnya wajah
Karena jalan yang kita tempuh ada cahaya di akhirnya
Nanti, itulah yang akan mencerahkan wajahmu yang sebenarnya, wajah yang ada di jiwa.
Tak peduli kunonya sandang
Sebab inilah pakaian terindah yang dipilihkan olehNya untukmu.
Inilah pakaian yang paling mulia, yang paling anggun yang sebenarnya
Tak peduli apapun mau dikata
Sebab apa yang kau punya
Memang yang paling indah
(16/10/08)
Namun rupanya baru kali ini ia dapat berpesta dengan kalahnya diri, ya, ia telah kembali
Tak peduli kusamnya wajah
Karena jalan yang kita tempuh ada cahaya di akhirnya
Nanti, itulah yang akan mencerahkan wajahmu yang sebenarnya, wajah yang ada di jiwa.
Tak peduli kunonya sandang
Sebab inilah pakaian terindah yang dipilihkan olehNya untukmu.
Inilah pakaian yang paling mulia, yang paling anggun yang sebenarnya
Tak peduli apapun mau dikata
Sebab apa yang kau punya
Memang yang paling indah
(16/10/08)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Syukran atas komentarnya...