bahkan hujan pun selalu permisi sebelum datang
dengan langit gelap dan awan yang memberat
lalu mengapa kau begitu tiba-tiba?
menelusup masuk tanpa kata-kata
hey kau yang melebamkan biru,
di sebuah malam yang menyudut ke tengahnya
membawa pikir kepada masa-masa yang telah terlewat
lalu mewarnainya dengan tiap simfoni yang senada
adakah rindu yang terencana?
lalu aku mulai berpikir bahwa detik ini pun
bahwa cerita tentang semua ini pun
yang indah atau yang tidak
kelak akan menjadi masa lalu
dan lalu,
kita rindu
aku membayang
bahkan pada setiap takdir yang tidak begitu kita ingin
nanti,
pun akan kita rasakan yang terasa kini
seperti semacam rasa yang datang menumpuk-numpuk
pada sebuah sajak berjudul rindu
(December, 18 '11)
saat tiba-tiba rindu pada banyak hal :')
gambar: devianart.com