Sabtu, 24 November 2012

...doa

pic by *9dZign on deviantart.com

sejauh apapun jarak antara kita
sejatinya,
ia hanya sedekat untaian doa-doa terbaik
yang kita ucap tanpa harus saling tahu
(bahkan mungkin tanpa saling mengenal?)

tapi pada kenyataannya,
aku bagimu
tetaplah
'dia'

sehingga kutunggu saja
kutunggu
saja

(senja di hari Assyura, 1434 H)

Kamis, 15 November 2012

padamu kulihat cahaya

sebuah puisi untuk seseorang yang manis di Negeri Sakura sana. Membaca e-mailmu yang terakhir, aku disergap rindu. Maka kupeluk kau lewat ini saja. Terasa hangatkah?

padamu kulihat cahaya
; kepada ukhti Nurmayanti Zain

saat kubaca kekatamu dalam sepucuk rindu
maka terbersitlah tanya yang telah kugumam jawabnya
mengapa kita harus berjumpa?

maka akan kita ulang kembali setiap pertemuan yang telah tertakdir
dari saling memandang wajah
hingga berbincang dan menjenguk hati
lalu selalu begitu
padamu, kulihat cahaya

lalu setelah tiap langkah berpeluh, dengan air mata, dengan bercampur peluh
bahkan hingga kau terbang ke tanah yang jauh
bukankah telah selesai kita insyafi
di bumi manapun itu,
maka sujud ini, hidup ini, mati ini,
hanya untukNya saja, ukhti

saat kubaca kekatamu dalam sepucuk rindu
kumaknai lagi tiap pribadi yang memiliki warnanya sendiri
maka kita mencipta pelangi
bahkan setelah panas menyengat berganti langit kelam, lalu hujan turun tanpa ampun
maka kita mencipta pelangi
kulihat itu pada senyummu yang kucoba kenang lagi

kepadamu, wahai Putri Cahaya
taukah betapa aku akan terus percaya
bahkan meski gelap telah berlapis-lapis kelamnya
kau akan terus kemilau, bersinar!
(Makassar, November 13 '12)