Rabu, 30 Mei 2012

lingkar cahaya

awalnya
hidup ini terasa gelap saja
atau mungkin kita terperangah
pada cahaya yang semu dan sekejap mengabur meninggalkan
hingga kita kemudian terpana
pada hal-hal kecil yang ternyata telah mendatangkan cinta

senyummu, saudariku
anngguk pengertianmu, adik-adikku
adalah seiris surga bersiram madu, kata seorang guru
yang membuat rasanya degup tak dapat berhenti dari dada ini
demi doa-doa yang mengalun sembari mengingati wajahmu satu per satu
adakah kau pula menyebut namaku?

lalu kita beranjak dari lingkaran
bukan untuk membubarkannya
namun agar meluaskannya
pada setiap langkah kita yang semoga selalu terjaga atas inginNya

kita memandang pagi dan siang
lalu senja dan malam terlalui pula
tiada lain yang kita harapkan, sungguh!
atas setiap nasihat dalam kesabaran
kebenaran
dan kasih sayang itu;

selain agar tercerahkanlah jiwa dengan ketaatan
tersemikanlah cinta, takut, dan harap, hanya padaNya
terluruskanlah setiap gerak tangan, langkah kaki, dan prasangka hati
hentikan segala lirikan mata yang berkhianat
dan katupkanlah ucap agar terhindar dari umbaran aib yang telah tertutup dengan kesantunanNya

kita di sini bertahan
semoga hingga kelak dipanggilNya sebagai jiwa yang tenang

kabulkanlah, ya Rabb...

Rabu, 23 Mei 2012

waktu, berhentilah!

pernahkah rembulan meminta jeda dari sabit menuju purnama?
layaknya langit cerah yang tiba-tiba mengikhlas mendung sebab tanah telah merindukan hujan

saat suatu masa rasanya ingin saja berkata pada waktu;
berhentilah!
sebab esok terlalu banyak tanda tanya

maka aku tidak peduli
siapapun kau
dengan puisi ataupun tidak
berwarna biru ataupun merah mudah

tapi,
inginkah berjanji untuk berjuang bersama?