kubawa seribu angin agar semua berkaca
pada hujan
pada senja
pada semburat perak di batu sungai
seribu-seribu, lalu satu luruh di bawah cahaya
ya, cahaya tegaskan lumut-lumut di bawah terik
pelastik-pelastik di bawah kaca
pipa-pipa bocor pada tembok yangbersemut di sudut tenang
harus kubawa apa?
agar semua sadar bahwa tetap ada luka diantara tepuk tangan
bulir dalam gemerlap-kemilau-padam
harus ku bawa apa?
biar seluruh arti terpatri
tentang kerutan-kerutan
uban-uban diantara ketidakmengertian
harus kubawa apa?
hingga segenap mengangguk
bahwa kita
tidak lagi meniti pada awan
jingga telah berkata tentang malam.
(april 17 ’06)
pada hujan
pada senja
pada semburat perak di batu sungai
seribu-seribu, lalu satu luruh di bawah cahaya
ya, cahaya tegaskan lumut-lumut di bawah terik
pelastik-pelastik di bawah kaca
pipa-pipa bocor pada tembok yangbersemut di sudut tenang
harus kubawa apa?
agar semua sadar bahwa tetap ada luka diantara tepuk tangan
bulir dalam gemerlap-kemilau-padam
harus ku bawa apa?
biar seluruh arti terpatri
tentang kerutan-kerutan
uban-uban diantara ketidakmengertian
harus kubawa apa?
hingga segenap mengangguk
bahwa kita
tidak lagi meniti pada awan
jingga telah berkata tentang malam.
(april 17 ’06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Syukran atas komentarnya...