Senin, 11 Mei 2009

Harus Kubawa Apa?


kubawa seribu angin agar semua berkaca
pada hujan
pada senja
pada semburat perak di batu sungai
seribu-seribu, lalu satu luruh di bawah cahaya
ya, cahaya tegaskan lumut-lumut di bawah terik
pelastik-pelastik di bawah kaca
pipa-pipa bocor pada tembok yangbersemut di sudut tenang

harus kubawa apa?
agar semua sadar bahwa tetap ada luka diantara tepuk tangan
bulir dalam gemerlap-kemilau-padam

harus ku bawa apa?
biar seluruh arti terpatri
tentang kerutan-kerutan
uban-uban diantara ketidakmengertian

harus kubawa apa?
hingga segenap mengangguk
bahwa kita
tidak lagi meniti pada awan
jingga telah berkata tentang malam.
(april 17 ’06)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukran atas komentarnya...