Saya yang selalu kesulitan untuk memulai pembicaraan, kemudian menemukan puisi sebagai kawan yang begitu baik. Yang dapat menjaga rahasia dengan apik.Yang dapat dengan sabar mendengarkan, tidak menyela dengan interupsi, tanpa pernah bertanya ‘Mengapa?’ Nikmatilah! Bukankah hidup ini adalah puisi yang indah?
Rabu, 19 Januari 2011
Sampaikan kepada yang Tidak Hadir
Tahukah kau tentang makhluk yang tercipta dengan begitu lembut?
Ada diantaranya yang mungkin terlihat tak sehalus itu
Tapi jauh di hatinya yang paling tulus
Tetap tersimpan celah yang sama, sekecil apapun
Ia wanita, dan ia layaknya gelas-gelas kaca
Maka seorang guru menasihatkan,
Lembutlah pada gelas-gelas kaca*)
Sebab hentakan kecil saja mungkin dapat memecahkannya
Atau dentingan halus yang sanggup buatnya retak
Maka, lembutlah
Jadi begini saja, lelaki
Simaklah, dan sampaikan kepada yang tidak hadir;
Cukup kau berkaca dan mematut diri
Mungkin masih banyak hal yang patut terperbaiki
Tentang hubunganmu denganNya
Adakah aromanya adalah cinta?
Sehingga menjadi penyebab disebarkannya perasaan yang sama dari segenap makhluk
Di bumi dan di langit kepada hatimu
Lalu tempuhlah jalan yang ma'ruf
Tak usah terlampau banyak melempar rasa
Aku khawatir terlalu banyak gelas yang pecah
Sementara pada akhirnya, kau tertinggal berdiri di sana
Sendiri saja
Bukankah tidak seperti itu yang kau pinta?
Maka, kembalilah yakini sabdaNya
Lalu, bersabarlah!
(January, 19 2011)
*)*)Judul salah satu bab dalam 'Agar Bidadari Cemburu Padamu'; Salim A. Fillah
sumber gambar
Sabtu, 08 Januari 2011
sederhana
sesederhana sinar mentari menyapa embun pagi
lagi-lagi ia bangkitkan senyum kita, lalu lupa pada mendung yg menggelayut semalam, sebab hari harus dimulai, dan kita akan kembali juang
sesederhana senyum di wajah seorang saudari
ia adalah sedekah tanpa harta
tapi sejukkan jiwa
bahwa selalu ada jalan menjadi insan mulia
sesederhana sajak sapardi tentang cinta
katanya, tentang pesan kayu yg menjadi tiada oleh api
bagiku, sesederhana cinta adalah bersatunya hujan dengan tanah
mengalirkan wangi khas setiap pertemuannya
dan sesederhana munculnya sebuah rasa yg hadirkan langkah
saat suatu malam kau bercerita
betapa sepasang kaus kaki dapat menggetarkan jiwa
(January,8 '11)
buat kak vee tree salsabila: afwan, lama kak! :-)
sumber gambar
Langganan:
Postingan (Atom)