Dan bila ia jenguk lagi suatu masa
Di tempat yang ia putuskan tak akan pernah lagi terjamah
Sebab mungkin hanya di sana mereka akan berjumpa
Tapi hidup ternyata adalah sebuah tanda tanya besar tentang detik selanjutnya
Terkadang mentari bersinar sangat cerah dan membangkitkan senyum siapa saja
Namun tiba-tiba hujan deras bisa bergemuruh saat langit biru berganti kelabu
Lalu senyum itupun segera luntur tanpa sisa di kedua sudut bibirnya.
Sebab hidup tidak sementara
Karena saat tubuh itu telah selesaikan waktunya
Jiwa tak hanya sampai di situ saja
Ia lalu akan menempuh perjalanan panjang
Menuju suatu liku hingga tiba pada tempatnya yang kekal
Sebab hidup tidak sementara untuk jiwa
Di seberang sana dua jiwa menyatu setelah menemukan rusuknya yang hilang
Di tempat lain keduanya berpisah oleh waktu, angan, ataupun oleh gundah yang sementara
Lalu di tempat yang terpisah dua jiwa masih terus bertanya
Tak bisakah lagi ia ke sana
Agar takdir mengantarkannya berjumpa?
Makassar, 1 November 2009
Di tempat yang ia putuskan tak akan pernah lagi terjamah
Sebab mungkin hanya di sana mereka akan berjumpa
Tapi hidup ternyata adalah sebuah tanda tanya besar tentang detik selanjutnya
Terkadang mentari bersinar sangat cerah dan membangkitkan senyum siapa saja
Namun tiba-tiba hujan deras bisa bergemuruh saat langit biru berganti kelabu
Lalu senyum itupun segera luntur tanpa sisa di kedua sudut bibirnya.
Sebab hidup tidak sementara
Karena saat tubuh itu telah selesaikan waktunya
Jiwa tak hanya sampai di situ saja
Ia lalu akan menempuh perjalanan panjang
Menuju suatu liku hingga tiba pada tempatnya yang kekal
Sebab hidup tidak sementara untuk jiwa
Di seberang sana dua jiwa menyatu setelah menemukan rusuknya yang hilang
Di tempat lain keduanya berpisah oleh waktu, angan, ataupun oleh gundah yang sementara
Lalu di tempat yang terpisah dua jiwa masih terus bertanya
Tak bisakah lagi ia ke sana
Agar takdir mengantarkannya berjumpa?
Makassar, 1 November 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Syukran atas komentarnya...