Wahai Rabb yang lembutnya melebihi kelembutan ibunda,
Ternyata masa telah antarkan diri hingga ke gerbang depan bulan itu
Cahaya telah benderang meski jarak masih cukup jauh
Wanginya pun telah semerbak walau diri belum tentu bertemu
Dari sini,
Kutatap langit yang seolah pun rindu dengannya
Pepohonan juga berayun manja dan merajuk pada angin, berharap kelak tak gugur sebelum ditatapnya rembulan yang membawa kabar
Kabar dari langit bahwa telah datang tamu yang mulia
Ramadhan, namanya.
Dari sini,
Kulihat diri yang telah kotor dengan segala sesal
Kupandang wajah yang telah lelah dengan segala tuntut dunia
Kumaknai umur yang telah berlalu dengan segala peluh
Sedangkan bekal teramat sedikit untuk perjalanan panjang
Dan tenggatnya pun tak pernah dapat terbayang
Mungkin besok atau lusa
Atau saat tak dapat lagi kulihat senyum sang surya sebab mata telah terpejam
Wahai Rabb yang menguasi hari,
Kapanpun saatnya tiba,
Moga saat itu aku telah berjumpa dengannya
Sekedar mengucap selamat tinggal dan terus berharap
Bahwa telah kurasakan sepertiga malamnya yang hangat
Kumaknai subuhnya yang hening
Dan kulewati harinya dengan kenikmatan saat kurasa diri yang begitu kering
Lalu kutemukan diri ini telah mendapatkan kenikmatan itu
Saat kubahasi lagi kerongkongan yang tandus
Dan saat aku berjumpa denganMu
(Makassar, 27 Juli 2009)
Ternyata masa telah antarkan diri hingga ke gerbang depan bulan itu
Cahaya telah benderang meski jarak masih cukup jauh
Wanginya pun telah semerbak walau diri belum tentu bertemu
Dari sini,
Kutatap langit yang seolah pun rindu dengannya
Pepohonan juga berayun manja dan merajuk pada angin, berharap kelak tak gugur sebelum ditatapnya rembulan yang membawa kabar
Kabar dari langit bahwa telah datang tamu yang mulia
Ramadhan, namanya.
Dari sini,
Kulihat diri yang telah kotor dengan segala sesal
Kupandang wajah yang telah lelah dengan segala tuntut dunia
Kumaknai umur yang telah berlalu dengan segala peluh
Sedangkan bekal teramat sedikit untuk perjalanan panjang
Dan tenggatnya pun tak pernah dapat terbayang
Mungkin besok atau lusa
Atau saat tak dapat lagi kulihat senyum sang surya sebab mata telah terpejam
Wahai Rabb yang menguasi hari,
Kapanpun saatnya tiba,
Moga saat itu aku telah berjumpa dengannya
Sekedar mengucap selamat tinggal dan terus berharap
Bahwa telah kurasakan sepertiga malamnya yang hangat
Kumaknai subuhnya yang hening
Dan kulewati harinya dengan kenikmatan saat kurasa diri yang begitu kering
Lalu kutemukan diri ini telah mendapatkan kenikmatan itu
Saat kubahasi lagi kerongkongan yang tandus
Dan saat aku berjumpa denganMu
(Makassar, 27 Juli 2009)
Ramadhan, moga kita bertemu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Syukran atas komentarnya...