Senin, 27 Oktober 2014

Perempuan, Rumah Rembulan



aku tahu kau mencintai cahaya lebih dari apapun
lebih dari detak jantung
dan aliran darah pada tiap jengkal pembuluhmu
kau menganyam petak-petak sinar yang tertangkap oleh mata
menjahitnya pada dadamu
dan menghentikan degupnya sesekali
suatu hari, saat seseorang memilih untuk pergi

perempuan di rumah rembulan,
menghitung jumlah pergantian bulan kepada matahari
mendongeng bintang-bintang
menitip rindu pada awan
ia bukan mengemis pada bola-bola lampu
atau pada lilin-lilin yang melelehkan dirinya sendiri
ia bersinar dengan  jiwa
yang tidak pernah memilih untuk redup begitu saja

perempuan di rumah rembulan berkata lirih;
“biarkan cinta mengeja namanya sendiri”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukran atas komentarnya...