Selasa, 22 Desember 2009

Aku Suka


Aku suka

Disambut oleh pagi dengan desir angin dingin dan langit yang memang tak tampak cerah

Namun aku tetap yakin

Mentari itu masih ada di sana

Dibalik awan mendung yang menggelayut di kaki langit

Aku suka

Siang dengan hawa sejuk yang datang menerpa daun jendela

Sesekali memercik bulir bening dari sisa hujan deras di luar

Sementara atap-atap mengalirkannya dengan deras

Pun dengan jalan-jalan yang basah

Membuat terasa sejuk pada tiap telapak yang berlalu di atasnya

Aku suka

Kilat-kilat yang datang sesekali dan membuat langit malam gelap berubah layaknya siang dalam sesaat

Mungkin setelahnya akan ada guntur yang mengagetkan

Tapi cukuplah menjadi pengingat betapa kecil diri yang dapat kapan saja berakhir saat diterjang olehnya

Aku suka

Menikmati setiap percik hujan yang jatuh membasahi bumi

Mengingatkan kembali pada hari bahagia saat dipertemukannya tanah dan hujan dalam pernikahan mereka

Mengingatkan kembali tentang sebuah fragmen

Saat atap-atap bocor itu kita tampung airnya dengan gelas pelastik

Lalu kita keringkan lantainya dengan selembar kain

Lalu kita saling mendekap hangat

Memandang hujan dari sudut itu

Di sudut sebuah mushallah kecil

Beberapa masa yang lalu.

Karena hangat baru dapat terasa

setelah kita lalui dingin yang menusuk...

Saat hujan mengingatkan saya pada mushallah Al Iqra SMAGA dan semua akhwat yang pernah menebar senyuman di bawah atapnya. Miss u all!

Makassar, 20 Desember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukran atas komentarnya...